Sunday, November 10, 2013

Rendang Jengkol

Assalamualaikum


Sudah lama tidak engkol, akhirnya ketemu juga supermaket yang jual jengkol di Yonkers yang lebih dekat jaraknya dari pada ke Queens. Kalau beli di Queens waktu itu jengkolnya masih ada kulitnya isi 5 buah, kalai ini dalam botol isinya 13 buah, kalau di buka satu- satu jadi 26 biji :D lumayan banyak untuk 1 kali masak.
Karna sudah lama tidak makan jengkol jadi jengkolnya ku buat rendang saja, dari pada gulai. Telepon ibu di Padang tadi pagi untuk menanyakan resep buat rendang karena pakai santan kalengan takutnya hasilnya tidak sama dengan mengunakan santan dari kelapa segar. Ibu tanya jengkolnya berapa banyak, aku bilang sekitar 26 biji jadi santannya pakai 1 kaleng saja. Biasanya ibu kalau buat rendang dalam 1 kg daging kelapanya antara 4-5 butir, kelapanya pun yang harus mengerawai bahasa Padangnya, tidak terlalu masak dan tidak terlalu muda, agar nanti minyak santannya keluar dan rendang yang di hasilkan manis.
Pengalaman waktu saya kost di Cirebon, saat itu ibu kost mau hajatan, dan beliaupun buat rendang tapi beliau beri gula aren, beliau bilang biar manis, tapi saat itu saya bilang kalau kami di Padang buat rendang tidak pernah pakai gula aren, kalau terasa manis itu karna dagingnya baru dan juga dari santannya. Untuk masak rendang jengkol hampir sama dengan rendang daging, cuman kalau rendang jengkol beri sedikit kunyit, kalau rendang daging tampa kunyit
Bahan :


  • 1 botol jengkol
  • 1 kaleng santan
  • 1 sdm bawang putih
  • 11/2 sdm bawang merah
  • 1/2 sdm jahe
  • 3 sdm cabe merah
  • Seujung sdt kunyit bubuk
  • 1/2 inch lengkuas
  • 1 helai daun kunyit
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 lembar daun salam
  • 1 inch serai (1/2 sdt serai bubuk)
  • 1 sdt garam
  • 1/2 sdt penyedap rasa bila suka
  • 2 sdm olive oil
Makan malamku jengkol dan nasi beras merah dan 7 macam biji-bijian.
Cara :
Rebus jengkol sampai lunak, lalu di geprek, masukan semua bumbu berserta santan, aduk-aduk agar santan tidak pecah, setelah santan masak baru masukan jengkol, biarkan beberapa saat baru masukan garam, dan penyedap. Kecilkan api dan biarkan gulai sampai berubah warna menjadi kecoklatan. Untuk yang satu ini, kalau mengunakan santan kalengan tidak akan menghasilkan minyak seperti mengunakan kelapa segar, jadi ibu bilang beri minyak sedikit untuk menghasilkan minyak. Walaupun sudah masak sampai 4 jam tapi rendangnya tidak juga berubah warna menjadi warna rendang sesungguhnya, rasa sama tapi warna masih terang tidak gelap.
Yang harus di perhatikan saat makan jengkol
Waktu belajar di Akper di Perintis Bukittinggi, saat itu kita belajar ilmu bedah dan topiknya tentang ginjal dan membahas penyakit-penyakit, saat itu dosen ku mengatakan kalau habis makan jengkol jangan lupa untuk minum banyak atau minum air soda. Karena lupa-lupa ingat alasan kenapa harus minum air putih banyak atau soda akhirnya akupun mencari artikel yang berkaitan dengan hal tersebut.

Ini kutipan dari artikel yang saya baca, 
Minumlah soda setelah makan jengkol agar tak kena batu ginjal. "Jengkol mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid. Asam jengkolat bersifat sama dengan uric acid (asam urat), yang dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kristal-kristal dalam urine. Asam jengkolat (jengkolic acid) adalah sejenis asam amino yang terkandung dalam biji jengkol. Endapan asam jengkolat membentuk kristal berujung runcing yang bisa melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kencing. Inilah sebabnya mengapa orang yang sering makan jengkol akan jarang buang air kecil. Bila dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal. "Kencingnya tidak bisa keluar karena mengalami retensi urine, atau kencingnya tidak bisa keluar karena mengalami retensi urine, atau sering juga disebut kejengkolan,"
Untuk mengatasinya, asam jengkolat bisa larut dengan menggunakan bikarbonat yang bersifat basa. Jadi kalau habis makan jengkol minum air putih yang banyak atau minum soda agar tidak terjadi retensi urine,

Annissa Yoon ^_^